Jumat, 05 September 2014

MAHABHARATA VERSI MTS AL HIDAYAH JENU

Mahabharata adalah sebuah epos kepahlawanan, wiracarita, kisah tentang perjuangan kebenaran melawan kebathilan. Cerita tentang pertikaian sebuah keluarga yang dipisahkan oleh sikap hidup yang sangat jauh perbedaanya. Yang satu memegang teguh kejujuran. Lainnya keserakahan.
Keserakahan!!! Ya, pemirsa yang budiman. Keserakahan bukanlah milik si bodoh! Lihatlah para Kurawa ! Mereka adalah orang orang yang berpendidikan tinggi. Ada ilmuan besar Bhisma Yang Agung . Ada ulama’besar, pendeta Dhurna. Juga si buta Raja Destarastra, orang tua yang sangat mencintai anak anaknya dengan cara membagi buta.Lihatlah Adipati Karna! Mereka semua, para pemirsa yang budiman, bukanlah orang orang tolol. Tapi kenapa semua bertekuk lutut di bawah telapak kaki Dhuryudana sang putra mahkota yang sebenarnya hanyalah boneka Patih Sengkuni?!
“ Mintalah nasihat pada hatimu,” kata Nabi. Ya, hati nurani, saudara saudara. Ada bagian di dalam tubuh setiap manusia yang jika baik maka baiklah semuanya dan jika buruk maka buruklah semuanya. Itulah Hati!
Ketika hati seseorang di hinggapi rasa tamak, ketika seseorang lebih mementingkan jabatan, ketika seseorang lebih mengutamakan harta benda, ketika di hati seseorang bercokol rasa iri dan dendam kesumat, maka semua ilmu dan pengetahuan yang dia miliki tidak mempunyai arti lagi. Tak perduli dia berstatus penguasa ataupun pendeta !
Mahabharata. Kisah tragis sebuah keluarga yang wajib kikta petik hikmahnya. Berkacalah pada Kurawa! Ketamakan dan rasa dengki serta dendam kesumat telah menutup hati nurani mereka. Dan itu harus di bayar amat mahal dengan kehancuran mereka semua.
Dan lihatlah para Pandhawa, saudara saudara..! “ Nama lain dari kekuatan adalah kesabaran.” Perjuangan panjang mereka yang di dasarkan atas keyakinan yang teguh dan kesabaran tiada tara telah mengantarkan mereka sebagai pemenang dalam perang besar BHARATAYUDHA di padang KURUSETRA.
“ Becik ketitik olo ketoro.”
“ Sing waras ngalah.”
“ Wong sabar duwur pungkasane.”
Kata kata bijak dari para leluhur kita itu benar adanya. Hanya mereka yang hatinya dikuasai oleh rasa iri, dendam kesumat , serakah dan mendewa dewakan jabatan serta harta benda saja yang menolaknya.

Mereka yang menolak kebenaran, yang enggan menolong orang lain, tidak tepo sliro, tidak punya empati atas penderitaan saudaranya, yang beramal hanya untuk mendapatkan pujian, merekalah para pendusta..!. MEREKA ADALAH BOLOKUROWO !     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

wanita itu istimewa

tentang sebentuk makhluk yang begitu indah dan mulia. Ia istimewa. Ia berharga. Ialah wanita. Wanita, aku, dirimu, kita, Alhamdulillah terma...