Mahabharata adalah
sebuah epos kepahlawanan, wiracarita, kisah tentang perjuangan kebenaran
melawan kebathilan. Cerita tentang pertikaian sebuah keluarga yang dipisahkan
oleh sikap hidup yang sangat jauh perbedaanya. Yang satu memegang teguh
kejujuran. Lainnya keserakahan.
Keserakahan!!! Ya,
pemirsa yang budiman. Keserakahan bukanlah milik si bodoh! Lihatlah para Kurawa
! Mereka adalah orang orang yang berpendidikan tinggi. Ada ilmuan besar Bhisma
Yang Agung . Ada ulama’besar, pendeta Dhurna. Juga si buta Raja Destarastra,
orang tua yang sangat mencintai anak anaknya dengan cara membagi buta.Lihatlah
Adipati Karna! Mereka semua, para pemirsa yang budiman, bukanlah orang orang
tolol. Tapi kenapa semua bertekuk lutut di bawah telapak kaki Dhuryudana sang
putra mahkota yang sebenarnya hanyalah boneka Patih Sengkuni?!
“ Mintalah nasihat
pada hatimu,” kata Nabi. Ya, hati nurani, saudara saudara. Ada bagian di dalam
tubuh setiap manusia yang jika baik maka baiklah semuanya dan jika buruk maka
buruklah semuanya. Itulah Hati!
Ketika hati
seseorang di hinggapi rasa tamak, ketika seseorang lebih mementingkan jabatan,
ketika seseorang lebih mengutamakan harta benda, ketika di hati seseorang
bercokol rasa iri dan dendam kesumat, maka semua ilmu dan pengetahuan yang dia
miliki tidak mempunyai arti lagi. Tak perduli dia berstatus penguasa ataupun
pendeta !
Mahabharata. Kisah
tragis sebuah keluarga yang wajib kikta petik hikmahnya. Berkacalah pada
Kurawa! Ketamakan dan rasa dengki serta dendam kesumat telah menutup hati
nurani mereka. Dan itu harus di bayar amat mahal dengan kehancuran mereka
semua.
Dan lihatlah para
Pandhawa, saudara saudara..! “ Nama lain dari kekuatan adalah kesabaran.”
Perjuangan panjang mereka yang di dasarkan atas keyakinan yang teguh dan
kesabaran tiada tara telah mengantarkan mereka sebagai pemenang dalam perang
besar BHARATAYUDHA di padang KURUSETRA.
“ Becik ketitik olo
ketoro.”
“ Sing waras
ngalah.”
“ Wong sabar duwur
pungkasane.”
Kata kata bijak dari
para leluhur kita itu benar adanya. Hanya mereka yang hatinya dikuasai oleh
rasa iri, dendam kesumat , serakah dan mendewa dewakan jabatan serta harta
benda saja yang menolaknya.
Mereka yang menolak
kebenaran, yang enggan menolong orang lain, tidak tepo sliro, tidak punya
empati atas penderitaan saudaranya, yang beramal hanya untuk mendapatkan
pujian, merekalah para pendusta..!. MEREKA ADALAH BOLOKUROWO !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar