Sholat males, mengaji tidak pernah, tidak tahu apa kalau sekarang bulan penuh berkah, bulan suci ramadhan, bulan dimana amal baik kita dilipat gandakan.
Dalam hati tersentak kaget saat terdengar celetuk seperti itu, bukankah ibadahku rahasiaku. Haruskah aku kembali tetap seperti semula,mengaji harus terdengarkan oleh orang sekitar kita. Sholat harus terlihatkan oleh orang d sekeliling kita juga? Bukankah Ibadah itu harus dirahasiakan hanya diri sendiri dan sang kholiqlah yang tahu. Bukankah kita ibadah adalah pengaduan dan semata mata karena Allah?. Karena aku memulai belajar merahasiakan ibadahku kini aku merasa asing dan tersudut dalam keluargaku sendiri. Merasa menjadi orang tidak berguna untuk kedua orang tuaku sendiri. Mereka mengaggapku tidak pernah beribadah lagi kepada Allah di bulan suci ramadhan kali ini. Karena mereka memang tidak tahu apa yang ada di dalam hati putrinya. Tidak tahu apa yang dirasakan saat ini. Sangat tidak salah kalau mereka sedih karena aku tidak beribadah. Bukan berarti mereka harus bersikap dingin kepadaku setiap kali bersama. Aku merasa dikucilkan meskipun kita hidup dalam satu atap yang sama. Durhakah aku?
Bukankah Allah telah menjelaskan dalam sebuah hadist.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain (agar orang tahu amalnya), maka Allah akan menyiarkan aibnya di telinga-telinga hambaNya, Allah rendahkan dia dan menghinakannya". (HR. Thabrani, Baihaqi dan Ahmad)
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda, “Maukah kamu kuberitahu tentang sesuatu yang menurutku lebih aku khawatirkan terhadap kalian daripada (fitnah) Al Masih Ad Dajjal? Para sahabat berkata, “Tentu saja”. Beliau bersabda, “Syirik khafi (yang tersembunyi), yaitu ketika sesorang berdiri mengerjakan shalat, dia perbagus shalatnya karena mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya “ (HR. Ahmad. Dihasankan oleh al-Albani)
Yuk biarkan amalan kita menjadi urusan kita dengan Tuhan kita, tak perlu membeberkannya di sosmed dengan berlaku RIYA.
Biarkan menjadi rahasia dengan Tuhanmu, romantis bukan? Tak perlu merusak pahala amalan kita dengan membuat status :
"nanti buka puasa pakai apa ya.."
"tadarus dulu ah.."
dan sebagainya...
Imam Nawawi rahimahullah menuturkan, “Amalan seseorang yang berbuat riya’ (tidak ikhlas), itu adalah amalan batil yang tidak berpahala apa-apa, bahkan ia akan mendapatkan dosa.” (Syarh Shahih Muslim, 18: 115)
Rabu, 22 Juni 2016
Ibadahku Rahasiaku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wanita itu istimewa
tentang sebentuk makhluk yang begitu indah dan mulia. Ia istimewa. Ia berharga. Ialah wanita. Wanita, aku, dirimu, kita, Alhamdulillah terma...
-
Banyak yang mendiskripsikan mantan adalah sampah,barang bekas yang mungkin harus dibuang pada tempatnya. Sehina itukah mengartikannya?bukank...
-
Suamiku… Dia adalah yang menaklukan hatiku ketika pertama memandang Dia adalah hadiah Ar Rahman kepadaku setelah kesabaranku menanti Betapa ...
-
Ya Robbi, Kau fitrahkan pada kami akan sebuah rasa Cinta dan sayang yang merengkuh kami berdua Tak dapat ku tepiskan semua Tak dapat pula ku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar